Rabu, 30 Januari 2008

Ancaman Penggunaan Narkoba Bagi Remaja

http://www.liquidgecko.biz/images/248/artist/images/quit.jpg

Selasa, 29 Januari 2008

Bagaimana Meningkatkan Kehidupan Sosial Remaja ?

Bagaimana Cara Untuk Meningkatkan Kehidupan Sosial Remaja ?

Remaja sangat memerlukan agar kehadirannya diterima oleh orang-orang yang ada dalam lingkungannya, di rumah, di sekolah ataupun dalam masyarakat di mana ia tinggal. Rasa diterima kehadirannya oleh semua pihak ini menyebabkan remaja merasa aman, kerana ia merasa bahawa ada dukungan dan perhatian terhadap dirinya. Perkara ini merupakan motivasi yang baik bagi diri remaja untuk lebih berjaya dalam menghadapi kehidupannya.
Penerimaan masyarakat terhadap diri seseorang berperanan dalam mewujudkan kematangan emosi. Pada umumnya remaja sangat peka terhadap pujian dan cacian disekitarnya sehingga menyebabkan remaja mudah tersinggung. Jika ini terjadi remaja hendaklah memahami bahawa tidak semua manusia itu dalam keadaan serba baik, kemungkinan kesilapan yang dilalakukan oleh masyarakat sekitar itu dapat mendorong kita lebih matang dalam menghadapi masalah. Remaja juga harus menyedari, kemungkinan juga cacian dan celaan itu timbul kerana kesalahan dari pihak remaja sendiri. Bagi remaja yang beriman akan menghadapi suasana sosial semacam ini dengan lebih tenang dan sabar, sehingga ia akan menjadi remaja yang berhasil dan cemerlang.

Jumat, 25 Januari 2008

Bagaimana Sih Cara Remaja Dalam Menyesuaikan Diri ?

Bagaimana Penyesuaian Diri Remaja ?

Penyesuaian diri terhadap orang lain dan lingkungan sangat diperlukan oleh setiap orang, terutama dalam usia remaja. Kerana pada usia ini remaja banyak mengalami kegoncangan dan perubahan dalam dirinya. Apabila seseorang tidak berhasil menyesuaikan diri pada masa kanak-kanaknya, maka ia dapat mengejarnya atau memperbaikinya pada usia remaja. Akan tetapi apabila tidak dapat menyesuaikan diri pada usia remaja, maka kesempatan untuk memperbaikinya mungkin akan hilang untuk selama-lamanya, kecuali boleh didapati melalui pengaruh pendidikan dan latihan-latihan.

Remaja yang mampu menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya mempunyai ciri-ciri antara lain; suka bekerjasama dengan orang lain, simpati, mudah akrab, disiplin dan lain-lain. Sebaliknya bagi remaja yang tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan orang lain atau lingkungannya mempunyai ciri-ciri; suka menonjolkan diri, menipu, suka bermusuhan, egoistik, merendahkan orang lain, buruk sangka dan sebagainya. Jika kebetulan remaja belum mampu menyesuaikan diri dengan cara yang lebih baik, maka berusahalah ke arah pembinaan akhlak yang mulia, maka insya Allah suatu saat nanti kita akan mampu. Seorang remaja jangan lekas putus asa dan patah hati dalam menghadapi kehidupan ini jika ingin lebih sukses dan cemerlang di masa akan datang.

Rabu, 23 Januari 2008

Bagaimana Cara Remaja Menerima Perubahan Fisik ?

Bagaimana remaja menerima perubahan fisik?

Akibat adanya pertumbuhan fisik, proporsi tubuh remaja juga berubah, sehingga sering membuat remaja merasa canggung dengan tubuhnya sendiri. Tetapi perubahan yang paling dicemaskan adalah munculnya jerawat.
Baik remaja laki-laki maupun perempuan sangat peduli terhadap perubahan-perubahan dalam tubuhnya. Mereka membanding-bandingkannya dengan teman-teman untuk melihat apakah dirinya normal atau tidak. Untuk penampilannya, mereka butuh pendapat orang lain, terutama pendapat orang tua. Kalau berbeda dengan teman-temannya, mereka ingin orang tuanya memberi keyakinan bahwa perbedaan itu tidak apa-apa; jadi bukan karena ada sesuatu yang salah pada diri mereka.
Dalam kondisi inilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk berkomunikasi secara terbuka dengan anak dan menjelaskan bahwa sesungguhnya kesemuanya itu adalah suatu proses alamiah yang normaldan membantu anak agar mereka dapat menerima keadaan diri mereka seperti apa adanya

Kamis, 17 Januari 2008

Indonesia Indah Dengan Keharmonisan

http://jimmyoentoro.com/wp-content/themes/pjo/images/title_img_Family.jpg

Minggu, 13 Januari 2008

Perubahan Tingkah Laku yang Terjadi pada Remaja Beranjak Dewasa

Bagaiamana Perubahan Tingkah Laku yang Terjadi pada Remaja?

Perubahan emosi di masa remaja sangat besar. Hal ini dapat dimengerti karena emosi mereka kini adalah perubahan dari emosi anak-anak tetapi kini pengetahuan dan wawasan mereka sudah lebih luas. Jadi kadang-kadang muncul “pertentangan-pertentangan” dalam diri remaja.
Masalah yang tadinya sudah tidak dipedulikan lagi, kini dipikirkan lagi dengan cara yang berbeda sehingga mereka menjadi gundah. Remaja mengekspresikan perubahan emosi ini dalam banyak cara yang unik seperti “menggantung perasaan” (merasa tidak nyaman tetapi tidak segera berbuat sesuai atau mengambil keputusan), meledak-ledak (marah tak karuan, senang sampai loncat-loncat), menarik diri (menutup diri, tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa), menolak bicara (diam walaupun punya pendapat dan pikiran sendiri).
Bagaimana akibat perubahan emosi pada tingkah lakunya?
Pada satu saat remaja tampak manja dan bersahabat, saat berikutnya tampak “sengit” dan “cuek”. Tingkah laku yang tidak konsisten dari waktu ke waktu ini menujukkan bahwa mereka masih berada dalam suatu proses yang belum selesai menuju kedewasaan.
Dalam hal ini penyuluh mungkin perlu mengingatkan orang tua agar menyadari apa yang dituntut dari anak remajanya, serta mencari tahu bagaimana reaksi anak remajanya atas tuntutan-tuntutan orang tua. Orang tua perlu memberi pengertian bahwa pada masa remaja, mereka memang seringkali sudah dapat diberi tanggung jawab terutama yang berkaitan dengan kemandiriannya, tetapi dianggap belum cukup pengalaman untuk hal yang lebih rumit sehingga perlu bimbingan orang tua.

Jumat, 11 Januari 2008

Indahnya Kebersamaan

http://www.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2008/04/keluarga-292x300.jpg

Rabu, 09 Januari 2008

Gambaran Sebuah Keluarga Harmonis, Indahnya

http://www.3ctv.org/images/family.jpg

Minggu, 06 Januari 2008

Remaja Mengekspresikan Emosi Cara Yang Unik

Bagaimana Remaja Mengekspresikan Emosinya?

Remaja tidak selalu dapat mengekspresikan emosinya. Sebenarnya, remaja, seperti halnya ketika mereka masih kecil tetap perlu perhatian. Tetapi kini tidak lagi menunjukkannya secara terbuka dan spontan. Akibatnya ekspresi emosi dan tingkah lakunya “tidak wajar” di mata orang tuanya. Mereka disalahkan, dianggap aneh atau dianggap tidak baik. Padahal semua “ketidak wajaran” itu hanyalah keinginan remaja untuk diperhatikan orang tuanya.
Sampai kapan “keanehan” tingkah laku ini terjadi?
Pada umumnya itu akan berakhir sampai masa remaja berakhir (kira-kira usia 18-19 tahun). Pada anak yang sukar diatur, mereka bisa terus menerus bertentangan dengan orang tua. Ini karena harapan mereka berbeda dengan harapan orang tua mereka. Sedangkan harapan dan keingingan mereka sendiri juga terus berubah dan mengakibatkan gejolak emosi.
Pada kasus yang parah, remaja membutuhkan penanganan yang khusus dan tepat, tidak hanya dari orang tuanya tetapi juga bantuan orang lain. Bisa dengan mengikuti kursus, bimbingan karir dari profesional atau konseling dengan “orang yang dituakan, dipercaya, dianggap peduli dan bersikap netral” seperti PakDe/BuDe/Uwak, Uztad/Romo, guru sekolah, Pak RT/RW, Pak Lurah dan lain sebagainya.

Selasa, 01 Januari 2008

Bagaiamana Sih Caranya Agar Anak Rajin Belajar


Dok Bagaimana Caranya Agar Ank Saya Rajin Belajar ?


menjawab :

Setiap manusia pada dasarnya memiliki kekhasannya sendiri. Karena itu individu merupakan istilah yang tepat, yang tidak dapat dibagi- bagi lagi. Individulah unit yang terkecil. Demikian pula halnya dengan anak. Setiap anak memiliki kemampuannya sendiri-sendiri, termasuk dalam hal minat dan cara belajar Bimbingan Belajar). Ada anak yang lebih cepat mengerti dengan cara mendengar, tetapi tidak sedikit yang justru lebih paham kalau ia membaca pelajarannya berkali-kali. Problem-problem pendidikan yang kita hadapi pada saat sekarang masih sangat banyak. Untuk menanggulanginya perlu adanya pendekatan secara menyeluruh terhadap semua komponen di dalam sistem pendidikan. Guru dan orangtua sebagai salah satu komponen di dalam sistem pendidikan perlu menjalin hubungan yang erat. Adanya saling pengertian antara guru dan orangtua akan sangat menunjang keberhasilan anak dalam belajar.
Peranan orangtua dalam mengantarkan seorang anak ke jenjang keberhasilan dalam studi maupun lingkungan kehidupan, sebenarnya amatlah besar. Karena pendidikan itu dilakukan di rumah, maka banyak orangtua tidak menyadari sejauh mana andil mereka dalam hal ini. Tampaknya hanya sambil lalu saja, dan tidak jarang dalam bentuk omelan atau diskusi keluarga. Akibatnya tidak sempat dikaji, apakah terjadi kekeliruan dalam mendidik, membesarkan serta menyayangi anak-anak. Dapatkah pendidikan yang telah diarahkan guru maupun orangtua diperbaiki atau ditingkatkan? Biasanya setelah anak melakukan tindak-tanduk menyimpang dan sangat tidak diharapkan, barulah guru dan orangtua mencari-cari, dimana gerangan letak kesalahan mereka.
Sebagai pendidik, kita pastilah selalu mengharapkan agar waktu belajar dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah dapat dilakukan secara teratur tanpa setiap kali harus diiingatkan apalagi dipaksa. Tugas- tugas yang diberikan di sekolah ini diharapkan menjadi kebiasaan sehari-hari yang dilakukan anak dalam suasana yang menyenangkan dengan kemauan dan kesadaran sendiri sehingga pekerjaan itu dilakukan tanpa tekanan.
Menurut Dr. Singgih D. Gunarsa, psikolog, kebiasaan belajar pada waktu-waktu tertentu memang perlu ditanamkan sedini mungkin, tetapi harus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan masing-masing anak. Artinya jangan sampai tugas untuk belajar ini menjadi beban yang memberatkan, sebaiknya ia harus menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Cara belajar anak yang tergolong pandai akan berbeda dengan cara belajar anak-anak yang kurang pandai. Anak-anak yang tergolong pandai membutuhkan waktu lebih singkat untuk mempelajari sesuatu, sementara anak-anak yang kurang pandai perlu waktu lebih banyak untuk mencapai hasil yang baik. Sehubungan dengan ini guru dan orangtua perlu lebih memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan perorangan pada anak dalam hal kemampuan mereka masing-masing.
Kunci untuk mengatasi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar ialah adanya pengaturan. Pengaturan itu bukanlah suatu perintah atau ketentuan bahwa ia harus begini atau begitu, namun lebih merupakan satu persiapan yang dilakukan pendidik untuk membantu anak melakukan kegiatan rutin. Disamping kesabaran, dorongan moral guru maupun orangtua tidak kalah pentingnya. Harus diingat, anak perlu mengalami keberhasilan. Setiap keberhasilan anak sebaiknya dihargai. Penghargaan merupakan dorongan moral yang membesarkan hati anak. Dorongan serupa dapat pula diungkapkan dengan cara merangsang rasa ingin tahu anak terhadap buku bacaan. Sebab bagaimanapun, kegemaran membaca, amat menunjang proses belajar.

Langganan Artikel

Daftarkan Email Anda, untuk mendaptkan berita terbaru dari "Dokter Gaul"

Total pelanggan :

Enter your email address:

Tanya Dokter Gaul