Sabtu, 17 Januari 2009

Penggunaan Batu Alam Di Ruang Keluarga ?

Dok Minta Pendapat, Batu Alam di Ruangan Keluarga Bagus Gak ?

menjawab :

Dewasa ini penggunaan batu alam untuk penghias taman atau untuk penghias dinding pada salah satu bagian teras masih sering dijadikan unsur dekoratif. Pemakaian batu alam tersebut bukan terbatas pada dinding atau teras saja tetapi juga pada ruangan keluarga.
Indonesia merupaka negara yang kaya akan potensi alam dan sumber berbagai bahan alam untuk kebutuhan manusia. Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dekorasi adalah batu alam yang banyak jenisnya. Misalnya batu pualam atau marmer dari Tulungagung ini dapat dibentuk menjadi berbagai benda hias selain untuk bahan bangunan. Warna dan tesktur serta alur-alur yang terdapat pada batu alam tersebut menjadi hal yang menarik untuk ditonjolkan.
Batu alam lainnya adalah batu paras yang berasal dari Yogyakarta, biasanya dipakai untuk hiasan dengan cara dipahat dan dibentuk relief atau patung. Adapun penampilan fisik dari batu paras ini yaitu ada yang berwarna krem, putih kecoklatan, putih kekuningan, beralur-alur dengan warna lebih gelap atau lebih terang serta bertekstur indah. Batu jenis ini merupakan batu alam yang sering digunakan oleh para perajin karena batu ini tidak keras sehingga mudah dibentuk.
Jadi batu alam memang baik digunakan untuk ruang keluarga, pasti unik danmenarik.

Faktor Resiko Obesitas Pada Anak

Apa Yang Menjadi Faktor Resiko Obesitas Anak ?

menjawab :

Diet


Diet yang turut andil dalam memberikan tambahan berat badan seperti konsumsi makan yang tinggi kalori seperti fast food, kue bakar. Banyak minum minuman ringan, permen, makanan pencuci mulut juga berperan dalam penambahan berat badan. Makanan dan minuman diatas adalah tipe makanan yang tinggi akan kandungan gula dan kalori.

Aktifitas

Pada anak yang tidak banyak bergerak dan beraktifitas lebih mungkin bertambah berat badannya dikarenakan kalori yang mereka konsumsi tidak dibakar melalui aktifitas fisik. Aktifitas waktu senggang yang tidak aktif seperti menonton televisi, bermain video game juga turut andil timbulnya masalah kegemukan.

Genetik atau faktor keturunan

Faktor keluarga dimana anak terlahir dari keluarga dengan orang-orang atau anggota keluarga yang obesitas mungkin juga terpengaruh secara genetik untuk mempunyai berat badan yang lebih atau obesitas, khususnya dalam suatu lingkungan dimana dalam dietnya merupakan diet tinggi kalori dan aktifitas fisik yang tidak cukup.

Faktor Psikologis

Beberapa anak makan terlalu berlebihan pada saat menghadapi masalah atau karena faktor emosional seperti stress atau bosan. Orang tua mereka mungkin juga mempunyai kecenderungan yang sama terhadap situasi yang mereka hadapi.

Faktor Keluarga

Kebanyakan anak tidak membeli bahan makanan kebutuhan keluarga dan memang orang tua merekalah yang bertanggung jawab untuk menyediakan makanan sehat dan sebaliknya meniadakan diet makanan yang tidak sehat untuk anaknya. Jangan salahkan anak memakan makanan yang manis, asin, tinggi kalori dan lemak karena mereka merasa enak dan sudah disediakan oleh orang tua. Tetapi anda seagai orang tua dapat mengontrol dan memilihkan jenis dan jumlah makanan yang dapat mereka makan khususnya saat dirumah.

Faktor Sosial Ekonomi

Anak-anak yang tinggal dalam keluarga dengan pendapatan rendah mempunyai resiko yang lebih besar mengalami obesitas atau kegemukan. Kemiskinan dan kegemukan sering berjalan bersamaan karena orang tua yang berpenghasilan rendah mungkin berhubungan dengan keterbatasan waktu dan sumber penghasilan untuk menjadikan diet makanan sehat dan olahraga sebagai suatu hal yang utama dalam keluarga.

Langganan Artikel

Daftarkan Email Anda, untuk mendaptkan berita terbaru dari "Dokter Gaul"

Total pelanggan :

Enter your email address:

Tanya Dokter Gaul