Senin, 19 Januari 2009

Perlukan membekali anak dengan molaritas sejak dini ?

Bagaimana caranya membekali Anak Dengan Moralitas ?

menjawab :

Pendidikan formal seperti sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam tumbuh kembang anak, baik pengaruh positif maupun negatif. Ada anak yang punya perilaku negatif yang kemudian dibawa ke sekolah dan bisa mempengaruhi anak lain. Karena itu, anak harus punya ‘bekal’ yang kuat dari rumah agar tidak mudah terpengaruh perilaku negatif tersebut. Salah satunya melalui penanaman nilai-nilai moral sejak dini terhadap si buah hati. Sesering mungkin orangtua memberikan contoh yang baik terhadap mereka, sehingga anak mengerti nilai-nilai moral dalam kehidupan.
Pembentukan moral anak itu harus terkonsep. Harus diberikan dengan cara mencontohkan, sehingga anak jadi lebih memahami. Misalnya melalui dongeng (story telling) atau berdiskusi. Ajarkan anak punya rasa sosial dengan mencontohkan memberikan sumbangan jika melintasi kotak amal dan sebagainya.
Bila bekal dari rumah sudah kuat, setidaknya anak tidak mudah terpengaruh dengan perilaku negatif dari luar. Jadi pembentukan moral anak itu harus dilakukan sejak usia dini. Peran orangtua dan anggota keluarga sangat penting. Bila anak sudah memiliki moral yang baik, otomatis akan bisa menilai pendidikan yang baik dan buruk. Begitu pula perilaku yang ditunjukkan juga akan lebih baik dibanding anak-anak yang kurang mendapatkan pendidikan moral dari orangtua.

Ada anak yang secara spontan minta uang receh ke orangtuanya saat melihat kotak amal. Sikap ini sudah menunjukkan kalau si anak sudah memiliki moral yang baik. Yang jelas peran orangtua dalam mempersiapkan anak-anak yang memiliki visi dan masa depan, sangatlah penting. Lewat orangtualah, anak-anak belajar segala sesuatunya.

Menanamkan pendidikan moral untuk anak-anaknya harus dilakukan sesering mungkin, mengajak si kecil mengunjungi panti asuhan, panti jompo hingga memberikan sumbangan untuk anak-anak jalanan.
Mengajak anak langsung menyaksikan kejadian sehari-hari yang membuatnya trenyuh, ternyata sangat mengena di benak anak. Sejak itu, mereka tidak pernah lagi membuang-buang nasi ketika makan. Pendidikan moral harus bisa dipraktikkan pada anak-anak mulai dari rumah hingga di lingkungan sekitar, termasuk di jalanan.
Waktu anak biasanya lebih banyak di rumah. Jadi pendidikan moral dari orangtua juga lebih banyak dibanding pendidikan formal. Pendidikan formal berfungsi melatih anak-anak untuk memperbaiki lingkungan sekitarnya. Sedangkan dengan pengetahuan moral, anak-anak diajak berpikir dan membangun etika dan karakter dirinya yang baik.
Pendidikan moral untuk anak bisa dilakukan di rumah dengan membahas buku cerita bersama orangtua, membaca kitab suci ataupun mendongeng.Bekali Anak Dengan Moralitas ?

Pendidikan formal seperti sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam tumbuh kembang anak, baik pengaruh positif maupun negatif. Ada anak yang punya perilaku negatif yang kemudian dibawa ke sekolah dan bisa mempengaruhi anak lain. Karena itu, anak harus punya ‘bekal’ yang kuat dari rumah agar tidak mudah terpengaruh perilaku negatif tersebut.

Salah satunya melalui penanaman nilai-nilai moral sejak dini terhadap si buah hati. Sesering mungkin orangtua memberikan contoh yang baik terhadap mereka, sehingga anak mengerti nilai-nilai moral dalam kehidupan. Pembentukan moral anak itu harus terkonsep. Harus diberikan dengan cara mencontohkan, sehingga anak jadi lebih memahami. Misalnya melalui dongeng (story telling) atau berdiskusi. Ajarkan anak punya rasa sosial dengan mencontohkan memberikan sumbangan jika melintasi kotak amal dan sebagainya.

Bila bekal dari rumah sudah kuat, setidaknya anak tidak mudah terpengaruh dengan perilaku negatif dari luar. Jadi pembentukan moral anak itu harus dilakukan sejak usia dini. Peran orangtua dan anggota keluarga sangat penting. Bila anak sudah memiliki moral yang baik, otomatis akan bisa menilai pendidikan yang baik dan buruk. Begitu pula perilaku yang ditunjukkan juga akan lebih baik dibanding anak-anak yang kurang mendapatkan pendidikan moral dari orangtua.

Ada anak yang secara spontan minta uang receh ke orangtuanya saat melihat kotak amal. Sikap ini sudah menunjukkan kalau si anak sudah memiliki moral yang baik. Yang jelas peran orangtua dalam mempersiapkan anak-anak yang memiliki visi dan masa depan, sangatlah penting. Lewat orangtualah, anak-anak belajar segala sesuatunya.

Menanamkan pendidikan moral untuk anak-anaknya harus dilakukan sesering mungkin, mengajak si kecil mengunjungi panti asuhan, panti jompo hingga memberikan sumbangan untuk anak-anak jalanan. Mengajak anak langsung menyaksikan kejadian sehari-hari yang membuatnya trenyuh, ternyata sangat mengena di benak anak.

Sejak itu, mereka tidak pernah lagi membuang-buang nasi ketika makan. Pendidikan moral harus bisa dipraktikkan pada anak-anak mulai dari rumah hingga di lingkungan sekitar, termasuk di jalanan. Waktu anak biasanya lebih banyak di rumah. Jadi pendidikan moral dari orangtua juga lebih banyak dibanding pendidikan formal. Pendidikan formal berfungsi melatih anak-anak untuk memperbaiki lingkungan sekitarnya. Sedangkan dengan pengetahuan moral, anak-anak diajak berpikir dan membangun etika dan karakter dirinya yang baik. Pendidikan moral untuk anak bisa dilakukan di rumah dengan membahas buku cerita bersama orangtua, membaca kitab suci ataupun mendongeng.

Langganan Artikel

Daftarkan Email Anda, untuk mendaptkan berita terbaru dari "Dokter Gaul"

Total pelanggan :

Enter your email address:

Tanya Dokter Gaul