Sabtu, 17 Januari 2009

Faktor Resiko Obesitas Pada Anak

Apa Yang Menjadi Faktor Resiko Obesitas Anak ?

menjawab :

Diet


Diet yang turut andil dalam memberikan tambahan berat badan seperti konsumsi makan yang tinggi kalori seperti fast food, kue bakar. Banyak minum minuman ringan, permen, makanan pencuci mulut juga berperan dalam penambahan berat badan. Makanan dan minuman diatas adalah tipe makanan yang tinggi akan kandungan gula dan kalori.

Aktifitas

Pada anak yang tidak banyak bergerak dan beraktifitas lebih mungkin bertambah berat badannya dikarenakan kalori yang mereka konsumsi tidak dibakar melalui aktifitas fisik. Aktifitas waktu senggang yang tidak aktif seperti menonton televisi, bermain video game juga turut andil timbulnya masalah kegemukan.

Genetik atau faktor keturunan

Faktor keluarga dimana anak terlahir dari keluarga dengan orang-orang atau anggota keluarga yang obesitas mungkin juga terpengaruh secara genetik untuk mempunyai berat badan yang lebih atau obesitas, khususnya dalam suatu lingkungan dimana dalam dietnya merupakan diet tinggi kalori dan aktifitas fisik yang tidak cukup.

Faktor Psikologis

Beberapa anak makan terlalu berlebihan pada saat menghadapi masalah atau karena faktor emosional seperti stress atau bosan. Orang tua mereka mungkin juga mempunyai kecenderungan yang sama terhadap situasi yang mereka hadapi.

Faktor Keluarga

Kebanyakan anak tidak membeli bahan makanan kebutuhan keluarga dan memang orang tua merekalah yang bertanggung jawab untuk menyediakan makanan sehat dan sebaliknya meniadakan diet makanan yang tidak sehat untuk anaknya. Jangan salahkan anak memakan makanan yang manis, asin, tinggi kalori dan lemak karena mereka merasa enak dan sudah disediakan oleh orang tua. Tetapi anda seagai orang tua dapat mengontrol dan memilihkan jenis dan jumlah makanan yang dapat mereka makan khususnya saat dirumah.

Faktor Sosial Ekonomi

Anak-anak yang tinggal dalam keluarga dengan pendapatan rendah mempunyai resiko yang lebih besar mengalami obesitas atau kegemukan. Kemiskinan dan kegemukan sering berjalan bersamaan karena orang tua yang berpenghasilan rendah mungkin berhubungan dengan keterbatasan waktu dan sumber penghasilan untuk menjadikan diet makanan sehat dan olahraga sebagai suatu hal yang utama dalam keluarga.

Jumat, 16 Januari 2009

Bagaimana mendiagnosa autisme?

Bagaimana mendiagnosa autisme?

menjawab :

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat mendeteksi autisme. Autisme seringkali didiagnosa pada saat seorang bayi atau anak-anak yang baru belajar berjalan tidak bertingkah laku sesuai dengan harapan berdasarkan usianya. Jika dokter berpendapat bahwa anak anda adalah penderita autisme, dokter mungkin akan menyarankan kepada anda untuk membawa anak anda ke ahli psikiater anak atau seorang ahli spesialis dalam bidang tersebut. Mereka mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan dan test kepada anak anda untuk melihat apabila anak menunjukkan gejala-gejala autisme.

Kamis, 15 Januari 2009

Penyebab Autisme Pada Anak

Apa saja penyebab Autisme, Kok Anak Saya Bisa Autisme?

menjawab :

Dokter tidak tahu pasti apa penyebab autisme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyebab autisme adalah genetik atau keturunan. Beberapa masalah kesehatan tertentu atau lingkungan anak mungkin juga ikut berperan menjadi sebab autisme. Dalam banyak kasus autisme, penyebab dari autisme anak tidak pernah diketahui dengan jelas. Laki-laki sepertinya lebih mungkin menderita autisme ketimbang anak perempuan. Study dan pembelajaran tentang autisme masih terus dilakukan untuk mengetahui apa penyebab autisme.

Rabu, 14 Januari 2009

Ciri Dan Tanda Autisme Pada Anak

Dok bagaiamana sih tanda-tanda autisme pada anak ?

menjawab :

Tanda-tanda umum autisme:

1. Menghindari kontak langsung seperti pelukan atau kontak mata.
2. Tidak menjawab panggilan atau suara lainnya.
3. Tidak menjawab jika ditanya tentang namanya.
4. Tidak berbicara atau menggunakan bahasa dengan benar.
5. Menggelengkan/mengombang-ambingkan bolak-balik, memutar atau membenturkan kepalanya.
6. Tatapan atau pandangan mata hanya pada sebagian objek, seperti pandangan pada bagian roda dari sebuah mainan mobil.
7. Tidak memahami gerak isyarat tangan atau bahasa tubuh.
8. Tidak berpura-pura atau bermain dengan permainan-permainan yang membuat percaya.
9. Sangat perhatian dengan urutan, rutinitas/kebiasaan sehari-hari atau ritual dan menjadi gelisah, cemas jika rutinitas tersebut berubah atau terganggu.
10. Mempunyai ekspresi wajah datar atau penggunaan suara yang monoton.
11. Melukai dirinya sendiri atau tidak takut akan bahaya.

Langganan Artikel

Daftarkan Email Anda, untuk mendaptkan berita terbaru dari "Dokter Gaul"

Total pelanggan :

Enter your email address:

Tanya Dokter Gaul